Ide Penciptaan Karya, Tujuan Pembuatan, Objek Penciptaan, Desain Produdksi, Konsep Teknis

Film Dokumenter KOPTUL

Munculnya berbagai gerai kopi hits akhir-akhir ini membuat setiap orang berlomba-lomba menghasilkan kopi terbaik dari segi rasa hingga tampilan gerai. Dan dari sekian banyaknya gerai kopi yang bermunculan, ada satu gerai kopi yang cukup menarik perha­tian. Terletak di bilangan Cinere, gerai kopi KOP TUL (Kopi Tuli) memiliki tampilan berbeda karena semua pekerj any a adalah pender­ita gangguan pendengaran atau biasa yang lazim disebut penyan­dang Tuna Rungu.  

Didirikannya koptul pada mulanya berawal dari keprihatinan Adhika prakoso, trierwinsyah atau erwin dan thie akan ketidak adilan yang dihadapi para penyandang Tuna Rungu saat mencari pekerjaan karena memiliki gangguan pendengaran. Sering kali ter­j adi miskomunikasi ketika Adhika menghadiri wawancara kerj a yang menyebabkan dirinya ditolak untuk bekerja di suatu perusa­haan. Hal terse but ternyata jug a dialami teman-temannya sesama penyandang Tuna Rungu 

Keterbatasan dan perbedaan tersebut tak membuat tiga sahabat ini mundur dari niat untuk membuka usaha. Apa lagi usaha yang mereka geluti ini adalah sesuatu yang mereka cinta. Yaitu kopi. Berbagai usaha dilakukan para pendirinya. Mulai dari melakukan riset di jakarta hingga bandung. Mengambil kursus menjadi barista di TOFFIN indonesia dan tiga tempat berbeda lain. Serta melakukan eksperimen terus menerus. Dan semua usaha itu berlabuh pada hasil akhir berupa berdirinya koptul pada 12 Mei 2018 silam.  

IDE PENCIPTAAN KARYA

Dikutip dari video yang disajikan Toffin Indonesia, Adhika Prakoso menyampaikan, keberadaan KOPTUL diharapkan menj adi tempat untuk berkumpulnya teman-teman Tuli dan teman-teman dengar ( orang yang tidak memiliki gangguan pendengaran) tan pa adanya perbedaan. Baik Adhika, Erwin, maupun Thie memahami kesulitan yang dihadapi oleh pen ya n -dang tuna rungu lainnya sehingga dengan didirikannya KOPTUL, dapat memotivasi teman-teman Tuli lainnya yang belum mendapat­kan pekerj aan. Hara pan lainnya adalah bis a memberdayakan teman-teman 

Tuli melalui industri kopi, membuat masyarakat um um menj adi lebih memahami bahasa isyarat, dan menciptakan lapangan peker­jaan bagi teman-teman Tuli. 

TUJUAN PEMBUATAN

Agar para tamu yang datang bisa saling berkomunikasi,murni ngobrol tanpa sibuk bermain internet atau ponsel pintar dengan fasilitas wifi tersedia

MANFAAT

Untuk membuat penyandang disabilitas memiliki pekerjaan

bukan cuman normal aja yang bisa tapi penyandang disabilitas juga harus bisa. 

OBJEK PENCIPTAAN

Kopi tuli berada di kawasan cinere,Depok Kopi Tuli adalah nama yang di ussung oleh coffeshop sederhana ini.agar penyan­dang disabilitas bisa terinspirasi dan bisa memulai bisnis mandiri karna kerap kesulitan mendapat pekerjaan akibat kondisi yang disandang nya. 

DESAIN PRODUKSI

Terna : Film Dokumenter 

Judul : Koptul

Sinopsis : Selain para pekerja yang terdiri dari penyandang tuna rungu, pengunjung yang datang tidak hanya dapat menyeru put 

kopi yang telah dipesan, namun juga bisa mempelajari Bahasa Isyarat In donesia (Bisin do) yang digunakan penyandang tuna tungu untuk berko mu nikasi dalam keseharian mereka. Kemasan gelas kopi yang disediakan di gerai KOPTUL di desain oleh Adhika sendiri yang merupakan lulusan dari juru san Desain Komunikasi Visual (DKV) di salah satu Universitas Swasta yang ada di Jakarta. Gelas kopi tersebut dilengkapi dengan simbol dan abjad Bisindo yang bisa Anda pelajari. 

KONSEP TEKNIS

1. Alur

Alur yang di pakai di video Dokumenter ini ialah alur maju. karena isi pada Dokumenter akan menampilkan kelebihan-kelebihan pada kopi tuli.

2. Transisi

Transisi yang di gunakan yaitu liner wipe, yang 

terj adi dengan cara menyapu a tau mengganti video A oleh B dengan bentuk linier. 

3. Editing sofware

Dalam membuat video Dokumenter ini saya menggunakan bebagai software, yaitu :

• Adobe Photoshop cc.

• Adobe Illustrator cc.

• Adobe After Effect cc.

• Harga yang cukup terjangkau.