Memilih Format Simpan Video | Mini DV | Membangun PC untuk Video Editing

Memilih Format Simpan Video

Ada berbagai jenis sarana penyimpan video yang dapat disesuaikan dengan fungsinya masing-masing. Beberapa format simpan video antara lain G Matic, Betacam SP, Digital Betacam, Betamax, VHS, S-VHS, Mini DV, DV, DVCAM, DVCPRO.

G Matic merupakan jenis video profesional untuk keperluan televisi dan digunakan sampai era tahun 1980-an. Begitu format Betacam SP yang kualitasnya jauh lebih baik masuk ke Indonesia tahun 1990-an, G Matic pun mulai ditinggalkan. Menjamurnya jenis Betacam SP juga didukung oleh perkembangan perangkat editing yang telah menggunakan teknologi digital. Digital Betacam muncul menyempurnakan format Betacam SP dan umumnya digunakan untuk keperluan iklan televisi.

Handycam merupakan video yang populer dipakai untuk keperluan pribadi. Betamax dan VHS adalah jenis awal dari sejarah perkembangan video di rumah {home video). Seiring waktu, Betamax tidak lagi diproduksi sehingga VHS menjadi satu-satunya format video untuk keperluan home video. Selanjutnya muncul S-VHS sebagai penyempurna VHS. Kualitas S-VHS lebih baik dibandingkan dengan VHS sehingga sering digunakan untuk keperluan acara semi profesional seperti dokumentasi pernikahan. Meski demikian, kualitasnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan Betacam SP.
Seiring dengan perjalanan waktu, kemudahan pengoperasian kamera menjadi salah satu faktor penting dalam memilih format video khususnya untuk segmen pasar konsumen non profesional atau orang awam. Sejak tahun 1995, pasar dunia mulai dibanjiri dengan teknologi DV (digital video). Format video yang masuk kategori DV antara lain Mini DV, DV, DVCAM, dan DVCPRO. Teknologi Mini DV, DV, dan DVCAM dikembangkan dan dipopulerkan di Indonesia oleh Sony Corporation, sedangkan DVCPRO dikembangkan oleh Panasonic. Dari keempat format ini, Mini DV paling populer karena ukuran kameranya yang kecil, ringan, dan sangat mudah dioperasikan. Kualitas lebih baik dapat diperoleh dari jenis DV dengan ukuran kamera dan kaset yang lebih besar dibandingkan Mini DV. DV dapat merekam gambar dengan kualitas lebih tajam.

Selanjutnya DVCAM muncul dan menyempurnakan teknologi DV. Dengan kamera dan ukuran kaset yang lebih kecil dan ringan dibandingkan Digital Betacam, DVCAM mampu menghasilkan gambar yang boleh dibilang setara dengan Digital Betacam yang digunakan para profesional. Sampai saat ini, format DVCAM masih sangat jarang dipakai di Indonesia karena harga kamera yang relatif mahal dan jenis kaset yang tidak kompatibel dengan format yang telah ada, yakni Digital Betacam.

Selain format video, faktor kompatibilitas juga mesti dipertimbangkan. Format yang dikembangkan oleh Panasonic yakni DVCPRO tidak kompatibel dengan ketiga format lain yang dikembangkan oleh Sony Corporation. Artinya, baik kamera maupun media player DVCPRO tidak dapat digunakan untuk merekam dan memutar ulang format selain DVCPRO, begitu juga sebaliknya. Di Indonesia misalnya, salah satu stasiun televisi swasta nasional menggunakan format DVCPRO untuk merekam gambar, sementara penayangannya menggunakan format Betacam.

Perkembangan paling mutakhir dari teknologi video adalah HDTV (hi definition television). Format ini masih sangat jarang dipakai dan merupakan upaya video untuk mensejajarkan kualitas dengan kualitas gambar film. Format ini dimungkinkan untuk digunakan pada pertelevisian dunia di masa mendatang. Jepang telah memulainya namun secara terbatas.

Mini DV

Mini DV adalah jenis kaset yang sering dipakai karena bentuknya yang kecil sehingga praktis disimpan.

Hi-8
Jenis kaset Hi-8 termasuk jenis kaset yang juga banyak dipakai, meski saat ini mulai kurang populer.

Membangun PC untuk Video Editing

Berikut akan dijelaskan berbagai hal yang berhubungan dalam membangun PC untuk keperluan video editing. Tentunya materi yang dibahas dapat Anda gunakan sebagai pedoman dalam menentukan spesifikasi komputer yang akan dibangun.
Spesifikasi Minimal
Bila anggaran yang Anda miliki terbatas, berikut adalah spesifikasi minimal yang dapat Anda jadikan pertimbangan.
Nama Komponen
Penjelasan
Kamera MiniDV
Diasumsikan Anda telah memiliki kamera, karena tanpa kamera Anda tidak dapat melakukan capture video. Jika memungkin- kan, pilih kamera yang dapat melakukan transfer via USB. MiniDV dipilih karena kamera jenis ini paling banyak digunakan.
Motherboard
Tidak diperlukan motherboard khusus. Pemilihan motherboard dapat disesuaikan, untuk video editing diperlukan motherboard yang stabil. Fitur firewire adalah nilai tambah walaupun bukan suatu keharusan, karena dapat dibeli terpisah.
Prosesor
Diperlukan prosesor kecepatan tinggi, kontrol suhu yang baik merupakan pilihan yang bijaksana karena video editing dapat memaksa PC bekerja berjam-jam. Beberapa software Non Linier Editing (NLE) telah mendukung pemakaian multi prosesor. Oleh karena itu pemakaian dual core atau multi prosesor dapat dipertimbangkan.
Memory
Diperlukan memori minimal 512 MB.
Harddisk
Minimal satu buah harddisk dengan kapasitas 160 GB. Jika memungkinkan dapat digunakan dua buah harddisk atau partisi- nya, satu untuk file system dan satu lagi untuk file data. Akan lebih baik jika Anda memakai 2 buah HDD 80 GB dan 120 GB daripada memakai 1 HDD 200 GB.
VGA Card
Tidak perlu memakai VGA card super untuk pekerjaan ini. Untuk kenyamanan kerja, gunakan VGA card sekelas entry level. Bila Anda sering menggunakan software animasi VGA-mid end boleh dipertimbangkan. Beberapa software NLE mengandalkan rendering dari GPU sehingga VGA murahan (lebih rendah dari Entry Level) tentunya tidak disarankan.
CD/DVD RW
Pilih DVD RW yang sekaligus dapat digunakan untuk menulis (burning) VCD atau DVD.
Firewire Card
Bila kamera tidak mendukung transfer data via USB dan motherboard belum tersedia firewire (IEE1394), maka membelinya merupakan keharusan. Harganya pun relatif terjangkau.

Artikel Terkait:

Copyright © 2025 Buek Video. All rights reserved.